Edisi 12, 6 April 2020
Proses tumbuh organisasi mengalami berbagai tahap, mulai dari awal ketika organisasi hanya berisi dua atau tiga pendiri saja sampai akhirnya menjadi organisasi yang besar dengan ribuan karyawan dan struktur yang lebih kompleks.
Pada setiap tahap tentu fokus dari profesionalisme berbeda. Pada saat awal organisasi, sulit untuk melihat profesionalisme dari tertatanya sistem dan organisasi. Pada saat itu fokus lebih diberikan pada berjalannya kegiatan. Organisasi dijalankan sebagaimana layaknya proyek dengan sentralisasi komando pada CEO organisasi. Pada saat itu pemenuhan berbagai kepentingan stake holder bisa menjadi indikator utama profesionalisme.
Namun ketika organisasi sudah mulai tumbuh, jumlah karyawan makin banyak, sehingga posisi, Deskripsi Jabatan, SOP sudah perlu dibuat dengan lebih jelas, maka kemampuan pendiri untuk shifting dari sentralisasi ke penghargaan terhadap sistem menjadi penentu apakah profesionalisme akan tumbuh atau tidak.
Di satu sisi memang sentralisasi memberikan rasa tenang karena pendiri merasa dapat memegang kendali penuh terhadap berjalannya organisasi. Tetapi pada saat berikutnya, tanpa penghargaan terhadap sistem maka akan sulit untuk mengoptimalkan sumber daya tim. Sentralisasi hanya akan membuat tim yang ada menunggu perintah dan persetujuan dari pucuk pimpinan. Akhirnya sulit dihindari adanya favoritisme dalam pengelolaan tim.
Karena
itu pada tahap perkembangan organisasi berikutnya, profesionalisme mulai
dinilai dari seberapa cepat dan baiknya manajemen membentuk sistem dan
menghargai sistem yang ada. Karena
sistem adalah salah satu cara untuk menunjukan kepentingan organisasi lebih
penting dari kepentingan stake holder
lain, termasuk kepentingan pendiri, pemegang saham, direksi dan lain sebagainya